Thursday, January 31, 2013

WANITA PENJINAK SINGA JANTAN


Al-Ashma 'i radhiallahu-anhu bercerita;
 
Sekali peristiwa,  bila saya mengikuti suatu rombongan pergi ke Mekkah untuk naik Haji,  dengan mengenderai unta di tengah-tengah padang pasir,  tiba-tiba muncullah seekor singa yang sangat besar menghadang jalan kami.  Rombongan haji itu terpaksa berhenti secara spontan,  tidak berani meneruskan perjalanan lagi.  Orang-orang dalam rombongan itu semuanya kelam-kabut dan kecoh kerana takut kepada singa itu.
 
Saya pun memanggil pengawal kami untuk mengusir binatang itu,  namun tidak berhasil,  justeru pengawal itu pun takut kepada singa itu.
 
"Tidak adakah di antara kamu sekelian seorang yang berani mengusir singa ini dari menghalang perjalanan kita?"tanyaku kepada pengawal itu.
 
Tiba-tiba aku kedengaran suatu suara yang menjawab,  katanya:
"Jika engkau maksudkan dia itu seorang laki-laki,  maka memang kami rasa tidak ada seorang yang berani di antara kami."  Kemudiaan sambungnya lagi:  "Tapi aku kenal diantara kami ini ada seorang wanita yang mungkin dapat mengusir binatang itu tanpa pedang atau apa-apa senjata pun.  Dia ada bersama-sama kita di dalam rombongan ini!"  kata orang itu.
 
"Di manakah dia wanita itu?"  tanyaku bingung.
"Dia di dalam tandunya."
 
Saya pun segera pergi mendapatkan wanita itu di dalam tandunya,  seraya memanggil:
"Ibu!  Kalau  tidak keberatan,   cuba turunlah dari tandumu ini,  dan tolonglah kami yang dalam rombongan.  Ada seekor singa di hadapan kami menghalangi perjalanan kami!"
"Takutkah kamu sekelian dengan singa itu,  sedang kamu semua orang laki-laki,  dan sekarang kamu datang meminta pertolongan seorang wanita pula,"  sindir wanita itu.
 
Kami sekelian terpinga-pinga tak tahu apa yang hendak kami jawab,  selain mengaku akan kebenaran kata-kata wanita itu.
 
"Ya, memang kami sekalian takut terhadap binatang buas itu.  Kami juga tidak tahu cara-cara menghalaunya.  Mungkin Ibu seorang sajalah yang dapat menghalaunya."
"Baiklah,"  jawabnya.  "Tapi aku ni seorang wanita.  Apakah kamu sekelian senang jika aku dilihat oleh singa itu,  padahal dia tu singa jantan sedangkan aku ini seorang wanita?!"
 
Kami tidak tahu apa yang hendak dijawab lagi.  Mujur ia menyambung lagi:
 
"Katakanlah kepada singa itu:  Ibu Fatimah menyampaikan salamnya,  dan dia bersumpah dengan Zat yang tidak pernah disentuhi mengantuk,  menyingkirlah kau dari menghalang perjalanan rombongan ini!"
 
Berkata Al-Ashma 'i lagi menyambung ceritanya:
"Demi Allah,  belum sempat habis ucapan wanita itu,  melainkan singa itu telah meminggir pergi dari jalan itu,  dan lari menghilangkan diri."
 
Ini tiada syak lagi menunjukkan bahawa wanita itu diantara orang-orang Sholehah,  yang benar-benar telah mengenali Allah dengan sepenuh makrifat.  Moga-moga Allah memberikan kita manfaat dari cerita yang kita dengar ini,  Amin!

wallahu'alam.. 

Tuesday, November 6, 2012

sunnah orang berjuang


Berjuang menempah susah
Menanggung derita menongkah fitnah
Itulah gelombang hidup samudera duka
Seorang mujahid membela tauhid

Dipisah dia berkelana
Dibelenggu dia uzlah menagih mehnah
Namun jiwa tetap mara memburu cinta
Membara demi Allah dan rasulNya

Berjuang tak pernah senang
Ombak derita tiada henti
Tenang resah silih berganti
Inilah sunnah orang berjuang

 Malamnya bagai rahib merintis sayu
Dihiris dosa air mata
Siangnya bagaikan singa dirimba
Memerah keringat mencurah tenaga

Berjuang memang pahit
Kerana syurga itu manis
Bukan sedikit mahar yang perlu dibayar
Bukan sedikit pedih yang ditagih

Berjuang ertinya terkorban
Rela terhina kerna kebenaran
Antara dua jadi pilihan
Dunia yang fana...atau syurga

 pelita hidup : Hijjaz

Thursday, November 1, 2012

Lelaki Cantik Untuk Didampingi

                    
                           Terdapat satu riwayat menyatakan bahawa "Apabila seseorang itu
                  meninggal dunia dan keluarganya sibuk melakukan upacara
                  pengkebumian, seorang yang kacak akan berdiri di bahagian
                  kepalanya.

                  Apabila mayat itu dikafankan, orang itu akan datang mendiami
                  antara dadanya dan kain kafan itu. Bila selesai dikebumikan,
                  orang ramai ahli-ahli keluarga dan kekasih kita akan pulang ke
                  rumah
                  dan datanglah dua malaikat; Munkar dan Nakir cuba untuk
                  memisahkan orang yang kacak itu supaya mereka dapat membuat
                  pertanyaan mengenai iman orang yang meninggal dunia itu
                  tanpa sebarang gangguan.

                  Tetapi orang yang kacak itu akan berkata : "Dia adalah
                  kawanku. Aku tidak akan berseorangan walau dalam keadaan apa
                  sekalipun. Jalankanlah tugas kamu tetapi aku tidak akan
                  meninggalkannya
                  sehingga aku membawanya masuk ke syurga!"

                  Selepas itu dia berpaling ke arah mayat sahabatnya dan
                  berkata: "Akulah Al-Quran yang mana engkau telah membacanya
                  kadang kala dengan suara perlahan dan kadang kala dengan
                  suara yang kuat.""Janganlah engkau bimbang. Selepas pertanyaan
                  Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan berasa. Bila
                  pertanyaan selesai, orang yang kacak itu akan mengadakan
                  untuknya satu hamparan sutera yang penuh dengan kasturi dari
                  malaikat - malaikat dari syurga"

                  Alangkah indahnya dan bahagianya sekiranya orang itu adalah
                  kita. Kita tahu tentang tingginya syafaat Al-Quran tetapi
                  dengan mengetahuinya sahaja tanpa berusaha untuk mendekati dan

                  merebut syafaat itu kita adalah orang-orang yang rugi.

                  Cuba kita renungkan sejenak diri kita sendiri. Ajal dan maut
                  adalah ketentuan Allah. Bila ia telah datang kita tidak akan
                  mampu memperlambatkan atau mempercepatkannya walaupun untuk
                  tempoh sesaat.

                  Dan apabila berada di alam kubur siapakah lagi yang akan
                  menemani kita jauh sekali memberi bantuan kecuali amalan -
                  amalan kita sewaktu di dunia. Allah telah menjanjikan Al-Quran
                  sebagai pemberi syafaat terulung dan janji Allah itu adalah
                  benar. saya berharap "Orang Yang Kacak" itu bersama dengan saya ketika
                  sampai waktunya nanti

                  Wallahua'lam


                  "Khairukum man ta'allamal quran wa'allamah"
                  "Sebaik kamu ialah orang yg belajar al-Quran dan
                  mengajarkannya"

Tuesday, October 30, 2012

Teka teki Imam Ghazali

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan
murid-muridnya lalu beliau bertanya ( Teka Teki ) :

Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat
dengan diri kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi
yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab
itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti
akan mati ( Surah Ali-Imran :185).


Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di
dunia ini ?"
Murid 1 = " Negeri Cina "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi
yang paling benar adalah MASA LALU.
Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap
kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari
esok dan hari-hari yang akan datang dengan
perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".


Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia
ini?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi
yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al
A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu
kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke
neraka."


Imam Ghazali = " Apa yang paling berat didunia "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang
paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah
Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang,
gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika
Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah
(pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan
sombongnya berebut-rebut menyanggupi
permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia
masuk ke neraka kerana gagal memegang
amanah."


Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia
ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar,
tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah
MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan
kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat "


Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali
didunia ini "
Murid- Murid dengan serentak menjawab = "
Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam
sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana
melalui lidah, manusia dengan mudahnya
menyakiti hati dan melukai perasan saudaranya
sendiri "

Tuesday, July 17, 2012

Anugerahkanlah Rasa Cinta Dan Takut Pada-Mu

Anugerahkanlah Rasa Cinta Dan Takut Pada-Mu


Oh Tuhan, berikanlah sedikit rasa cinta-Mu padaku
Semoga seluruh cintaku untuk-Mu

Oh Tuhan, kurniakanlah sedikit rasa takutkan-Mu
Padaku semoga ku tidak takut selain-Mu
Ya Allah dengan Rahmat-Mu kurniakanlah

Ya Allah jadikanlah air mataku diwaktu takut dengan-Mu
Pemadam api neraka-Mu jatuhnya air mataku
Menggugurkan dosa-dosaku

Tuhan, kalau bukan dengan Rahmat-Mu
Aku tidak akan selamat
Setidaknya jika bukan Rahmat-Mu
Aku tidak akan terlepas dari azab-Mu

Aku lemah bantulah aku
Untuk bermujahadah selalu
Syaitan sering menipu dayaku
Lindungilah aku darinya.
 
Ya Allah hiburkanlah aku 
Dengan Redha-Mu..
Dan sabar dengan setiap ujian 
yang Engkau turunkan padaku..
Ameen..

Tuesday, May 22, 2012

RIAK MEMUSNAHKAN PAHALA




S




yidad bin Ausi berkata, "Suatu hari saya melihat Rasulullah S.A.W sedang menangis, lalu saya pun bertanya beliau, Ya Rasulullah, mengapa anda menangis?"

Sabda Rasulullah S.A.W, "Ya Syidad, aku menangis kerana khuatir terhadap umatku akan perbuatan syirik, ketahuilah bahwa mereka itu tidak menyembah berhala tetapi mereka berlaku riak dengan amalan perbuatan mereka."

Rasulullah bersabda lagi, "Para malaikat penjaga akan naik membawa amal perbuatan para hamba dari puasanya, solatnya, dermanya dan sebagainya. Para malaikat itu mempunyai suara seperti suara lebah dan mempunyai sinar matahari dan bersama mereka itu 3,000 malaikat dan mereka membawa ke langit ketujuh."

Malaikat yang diserahi ke langit berkata kepada para malaikat penjaga, "Berdirilah kamu semua dan pukulkanlah amal perbuatan ini ke muka pemiliknya dan semua anggotanya dan tutuplah hatinya, sungguh saya menghalangi sampainya kepada Tuhan saya setiap amal perbuatan yang tidak dikehendaki untuk Tuhan
selain daripada Allah (membuat sesuatu amal bukan kerana Allah)."

"Berlaku riak di kalangan ahli fiqh adalah kerana inginkan ketinggian supaya mereka menjadi sebutan. Di kalangan para ulama pula untuk menjadi popular di kota dan di kalangan umum. Allah S.W.T telah memerintahkan agar saya tidak membiarkan amalnya melewati saya akan sampai selain kepada saya."

Malaikat penjaga membawa amal orang-orang soleh dan kemudian dibawa oleh malaikat di langit sehingga terbuka semua aling-aling dan sampai kepada Allah S.W.T. Mereka berhenti di hariban Allah dan memberikan persaksian terhadap amal orang tersebut yang betul-betul soleh dan ikhlas kerana Allah. 

Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Kamu semua adalah para malaikat Hafazdah (malaikat penjaga) pada amal-amal perbuatan hamba-Ku, sedang Aku-lah yang mengawasi dan mengetahui hatinya, bahwa sesungguhnya dia menghendaki amal ini bukan untuk-Ku, laknat para malaikat dan laknat segala sesuatu di langit."
 
                     Oleh : MOHD HANAFI BIN JAMALUDIN